Penyakit Epidural Hematoma


Epidural hematoma atau perdarahan extradural adalah adanya darah yang mengumpul di area epidural, yaitu area di antara tulang tengkorak dan lapisan duramater. Duramater adalah membran atau lapisan terluar dari mening (selaput otak dan tulang belakang) yang menyelimuti dan melindungi otak dan tulang belakang. Di kepala, lapisan dura biasanya melekat pada tengkorak bagian dalam sehingga rentan terjadi perdarahan.

Epidural hematoma dapat terjadi di kepala dan tulang belakang, namun biasanya terjadi di kepala akibat cedera yang menimbulkan keretakan tulang tengkorak. Kondisi ini, khususnya yang terjadi di pembuluh darah arteri di otak, tergolong serius dan memerlukan penanganan darurat untuk mengangkat darah yang terkumpul sebelum menyebabkan cedera lanjutan.

Beberapa gejala epidural hematoma, yaitu :

- Kehilangan kesadaran ketika cedera dialami, lalu kembali sadar selama beberapa jam sebelum perlahan-lahan memburuk dan kembali hilang kesadaran sebagai tanda darah telah mengumpul di area epidural. Tidak semua orang mengalami kondisi ini.

- Tidak langsung pingsan setelah mengalami cedera, namun mengalami rasa mengantuk atau sakit kepala yang parah. Pasien yang hilang kesadaran juga dapat mengalami hal ini setelah mereka kembali sadar.

- Mual atau muntah.

- Linglung atau kebingungan.

- Tidak memiliki tenaga/kelemahan pada tangan atau tungkai kaki di salah satu sisi tubuh.

- Mengalami kesulitan berbicara.

- Tampak normal dan berbicara dengan lancar, namun kemudian di menit berikutnya merasa sakit dan hilang kesadaran.

- Kejang

- Pupil membesar di salah satu mata. Umumnya di sisi sebaliknya dengan sisi badan yang mengalami kelemahan.

- Memar di sekitar mata.

- Keluarnya cairan bening dari hidung atau telinga.

- Memar di belakang telinga.

- Sesak napas atau memiliki pola napas yang berubah-ubah.
Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment