Ilmua
memperkirakan Artristis Reumatoid (AR) sudah ada sejak zaman prasejarah. Meski
kemunculannya sudah lama, umumnya masyarakat belum memahami gejala dan
indikasinya. Penyakit autimun terjadi ketika tubuh diserang oleh sistem kekebalan
tubuhnya sendiri. Hal ini mengakibatkan peradangan pada sendi sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan kaku dalam waktu lama. Ar merupakan salah satu dari
dari 100 jenis rematik yang ditemukan di dunia.Uniknya setiap jenis rematik
memiliki kemiripan.
Menurut
dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi dari RSUD Dr Saiful
Anwar, Malang, Prof Hondono kalim, penyakit ini paling banyak menimbulkan
kerusakan pada tubuh manusia.Namun, paling sering diabaikan oleh penderitanya.
“AR dapat menyerang hampir semua sendi, umumnya AR menyerang sendi di
pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan pergelangan kaki. Adapun bagian
lain yang mungkin diserang antar lain
sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, dan sambungan antar
tulang sangat kecil di telinga bagian dalam”, papar Prof Kalim.
Rematik
identik dengan penyakit kalangan lanjut usia. Tapi jangan salah, rematik bisa
menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, usia renta maupun usia produktif
antara 20-40 tahun. Sejauh ini belum diketahui penyebab utama dari penyakit
ini. Namun, faktor gaya hidup seperti minum alkhohol, kebiasaan merokok dan
mengkonsumsi makanan tidak sehat diduga dapat memicu terjadinya salah satu
jenis rematik.
Ketahui
Gejalanya
Menurut
Prof Kalim, gejala AR berbeda dengan jenis rematik lainnya. Penderita AR
umumnya mengalami nyeri sendi pada kedua sisi. Contoh, nyeri pada sendi di
pergelangan tangan kanan dan kiri. Penderita AR juga mengalami rasa sakit
disekitar persendiaan di iringi padas pada bagian tangan. Selain itu, tampak
kemerahan pada persendian di bagian yang
nyeri, terjadi peradangan di bagian buku-buku jari dan pergelangan tangan,
hingga timbul pembengkakan.
Gejala
lain yang dijumpai pada penderita AR adalah sendi terasa kaku setiap pagi,
kondisi ini berlansung sekitar enam minggu. Penderita juga akan mengalami
kelelahan dalam menjalani kegiatannya sehari-hari.
Bedakan
dengan rematik yang disebabkan oleh asam urat. Gejala rematik yang disebabkan
oleh asam urat hanya menyerang salah satu bagian tubuh, yakni kaki. Namun
apapun gejalanya, Prof kalim menghimbau agar kita waspada ketika nyeri pada
sendi yang sudah berubah menjadi merah dab bengkak. Hal tersebut menunjukkan
awal terjadi kerusakan sendi yang kemudian berkembang menjadi rematik.
Kualitas
Hidup Menurun
Jika
dibarkan, penderita akan mengalami tiga tahap gangguan. Tahap pertama, Gangguan
biasa. Lima tahun kemudian, penderita memasuki tahap kedua, gangguan berat
berupa gangguan sendi. Sepuluh tahun kemudian, penderita memasuki tahap ketiga,
gangguan berat berdampak fatal yakni kelumpuhan.
Kondisi
ini berakibat menurunnya kualitas hidup penderita. Pada tahap fatal, penderita
menjadi bergantung pada keluarga dalam menjalankan aktivitas keseharian. Tentu
kondisi ini menimbulkan stres dan memengaruhi kondisi psikologis penderita.
Masyarakat
harus punya kesadaran diri untuk melakukan deteksi dini ketika mengalami
gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan diatas. Hal ini agar penyakit yang
terdeteksi lebih mudah. Dan juga masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat
dengan cara mengonsumsi makanan sehat, tidak merokok dan berolahraga secara
teratur. Agar hidup kita berkualitas dan terhindar dari penyakit.
Sumber
: Majalah Pajak Vol XI, 2014
0 comments:
Post a Comment