Dawasa dan Lansia Rentan Terkena Limfoma



Limfoma adalah jenis kanker yang berawal dari sel-sel yang disebut limfosit. Salah satu sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Umumnya limfoma terjadi ketika ada perubahan atau mutasi di dalam limfosit. Sehingga sel-sel berkembang biak lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.

Kanker kelenjar getah bening menyebar lewat aliran darah dan sistem limfatik, sehingga tumbuh di bagian tubuh seperti nodus limfa, limpa, sumsum tulang belakang, dan organ lain. Menurut dokter spesialis hematologi dan onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr. Andhika Rachman, limfoma terbagi atas dua jenis, yakni tipe hodgkin dan nonhodgkin. Keduanya memiliki pola perilaku, penyebaran serta respons terapi yang berbeda. Jadi, pasien harus tahu jenis kanker getah bening yang dideritanya.

“Limfoma jenis hodgkin umumnya menyebar secara bertahap melalui pembuluh-pembuluh getah bening” jelas Dr. Andhika. “sedangkan tipe nonhodgkin menyerang sel darah putih yang disebut limfosit”.

Secara umum, faktor risiko limfoma terjadi karena adanya infeksi virus yang menyerang sel darah putih sehingga merusuk sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh mudah terkena penyakit. Jenis-jenis infeksi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena limfoma anta lain Human Immunodefiency Virus (HIV), Virus Epstein Barr (VEB), Virus Human T-cell Leukimia/Lyphoma (HTLV-1), Virus Hepatitis C dan Helicobacter Pylori.

Dr. Andhika mengungkapkan, faktor usia juga turut memengaruhi tingkat risiko terkena limfoma. Orang dewasa (30 hingga 50 tahun dan lansia di atas 60 tahun) cenderung memiliki risiko paling tinggi dibandingkan anak-anak remaja.

Selain faktor usia, Lingkungan yang tidak sehat juga berperan dalam munculnya penyakit ini. “Seseorng yang bekerja dilingkungan yang terpapar radiasi tinggi bisa dengan mudah terkena limfoma”, ujar Dr. Andhika.

Pencegahan dan Pengobatan

Langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko kanker kelenjar getah bening adalah menghindari penurunan sistem kekebalan tubuh akibat virus. Beberapa penelitian menunjukkan pola makan yang sehat dan menjaga berat badan tetap ideal dapat mengurangi risiko kanker kelenjar getah bening.

Bagaimana jika terlanjur terkena penyakit? Ada pilihan untuk melakukan pengobatan, misalnya kemoterapi (membunuh sel-sel kanker), terapi target (membantu sistem kekebalan tubuh), radiotherapy, dan transplantasi sel punca.

Yang paling penting menurut Andhika, semua pengobatan dapat memberikan hasil maksimal jika dilakukan dengan ikhlas, sikap mau berdamai dengan penyakit, dan hati yang gembira.

Sumber :Majalah Pajak  Vol XIX, 2015

Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment