Ebola





Penyebaran penyakit ini makin meluas di Afrika Barat. Terdapat empat negara terjangkit penyakit ini di antaranya Guinea, Liberia, Sierra Leone, Nigeria. Menurut salah satu pakar kesehatan Virus ebola muncul sejak tahun 1976. Setelah sekian lama menghilang, kasus ebola kembali merebak.

Virus ebola ditularkan melalui kontak lansung dengan darah, jaringan orang yang terinfeksi dan cairan tubuh seperti air liur, mani, darah, keringat, kotoran. Penularan virus ini juga terjadi pa berlansung cepat pada hewan liar yang terinfeksi sakit atau mati di antaranya simpase, gorila, monyet, antelop hutan dan kelelawar buah.

Proses penularan virus ebola. Periode inkubasi virus ebola dapat berkisar 2 sampai 21 hari. Pada masa itu, penderita yang terjakit belum merasakan adanya keluhan. Gejala timbul setelah inkubasi, dimulai dari demam disertai kurang nafsu makan, lemah, sakit kepala muntah, nyeri otot, diare, hingga terdapat becak pada kulit. Kondisi tersebut terus semakin parah apabila terjadi pendarahan seperti muntah darah dan buang air besar bercampur darah.

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu menangkal EVD (ebola virus disease), sehingga pengobatan yang diberikan tim medis hanya bersifat suportif. Namun kita dapat mencegah proses penularannya, sebab virus ebola tidak tahan terhadap panas, paparan matahari, diterjen dan sabun. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan berprilaku bersih dan sehat. Dan juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bepergian atau berkumpul dengan orang yang bersal dari daerah yang terjangkit.

Adapun langkah-langkah yang bisa kita lakukan agar kita terhindar dari virus ebola ialah :
1. Rutin mencuci tangan pakai sabun.
2. Tidak kontak lansung dengan pasien ebola.
3. Menghindari kontak dengan hewan liar yang dapat terinfeksi ebola.
4. Membatasi bepergian ke negara terjangkit.
5. Jika sudah berada di negara terjangkit, batasi perjalanan domestik dan antar kota.
6. Jika ada keluhan ketika sedang berkunjung ke negara terjangkit, segara melapor ke petugas                 kesehatan di negara tersebut.
Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment