Hidup Sehat Cegah Alzheimer





Alzheimer merupakan suatu gangguan penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat dan emosi. Penyakit ini tidak bisa diobati, biasanya penyakit ini kerap ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan sekitar satu juta penduduk Indonesia menderita alzheimer pada tahun2011, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi tiga juta penderita pada tahun 2050. Gaya hidup tidak sehat dikala muda  memengaruhi munculnya berbagai penyakit ketsika tua. Salah satunya dimensi alzheimer.

Gaya hidup tidak sehat tersebut antar lain kebiasaan merokok, meminum minuman keras dan stres berlebih. Perlu anda ketahui bahwa merokok memberikan dampak signifikan terhadap kerusakan organ tubuh. Salah satunya meruk mempertahankan fungi organ jantung terutama pada perempuan, perempuan yang kebiasaan merokok bisa terkena alzheimer di masa tuanya, jika tidak mengubah gaya hidupnya dari sekarang.

Selain itu stres berlebih dapat menciptakn plak pada otak, lambat laun, plak yang terus menumpuk itu dapat memicu alzheimer, seseorang dalam keadaan stres memiliki emosi yang tidak stabil, kondisi ini akan merusak sistem fungsi otak.

Agar terhindar dari berbagai resiko pemicu penyakit, kita harus selalu menerapkan gaya hidup sehat. Untuk mempertahankan fungsi otak dan melindingi diri dari  gejala alzheimer.

Adapun gejala-gejala dari Alzheimer adalah :
1. Gangguan daya ingat.
Sering lupa terhadap kejadian yang baru saja terjadi, lupa terhadap janji dan juga kita sering menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali.

2. Sulit fokus.
Sulit dala melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari, tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, dan bekerja lebih lama dari waktu biasanya.

3. Sulit melakukan kegiatan yang familiar.
Sering kali suli atau menyelesaikan tugas sehari-hari, sulit mengatur keuangan.

4. Disorientasi.
Bigung dengan waktu/hari/tanggal, bigung bagaimana mereka berada dan bagaimana mereka bisa sampai disana, tidak tau jalan kembali ke rumah.

5. Kesulitan memahami visuospasial.
Sulit untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan air di gelas namun tumpah dan tidak tepat menuangkanya.

6. Gangguan komunikasi.
Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat, sering kali berhenti di tengah percakapandan bigung untuk melanjutkannya.

7. Menaruh barang tidak pada tempatnya.
Lupa dimana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.

8. Salah membuat keputusan.
Berpakaian tidak serasi, contohnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, dan kaos kaki kanan berwarna hitam. Tidak dapat memperhitung pembayaran dalam bertransaksi.

9. Menarik diri dari pergaulan.
Tidak memiliki semangat untuk melakukan aktivitas dan juga tidak bersemangat berkumpul dengan teman-temannya.

10. Perubahan perilaku dan kepribadian.
Emosi berubah drastis, curiga, depresi, takut, atau bergantung yang berlebihan pada anggota keluarga, mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun dalam pekerjaan.                          
Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment