Kolestrol tak Harus Dipantang


Setiap orang memiliki kolestrol di dalam darahnya. Kolestrol 80% di produks oleh tubuh dan sisanya berasal dari makanan. Koletrol tinggi menjadi masalah karena bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Namun perlu anda ketahui bahwa  kadar kolestrol yang sangat rendah juga bisa menimbulkan masalah.

Penulis buku Kolestrol Bukan Barang Haram, Mochamad Rachmat, mengatakan penyakit timbul bila pola makan yang terlalu banyak mengandung kolestrol itu menjadi kebiasaan. Orang yang biasa menyantap olahan tinggi kolestrol berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah lantaran kolestrol membuat dinding pembuluh darahnya menebal.

Namun, kolestrol tidak berdampak negatif jika dikonsumsi  sesuai kebutuhan (kurang lebih 300 mg/hari). Menuruh Rachmat, tubuh menggunakan kolestrol untuk menghasilkan garam empedu. Garam empedu in berfungsi untuk membantu usus dalam menyerap lemak. “Kolestrol juga membantu pembentukan vitamin D yang berfungsi untuk membantu penyerapan Kalsium dalam tubuh”, papar Rachmat.


Kolestrol juga dibutuhkan unruk menghasilkan hormon seks yang berperan sangat penting dalam perkembangan dan fungsi organ seksual. Selain itu, kolestrol juga berfungsi menghasilkan hormon korteks adrenal yang berperan sangat penting dalam metabolisme tubuh dan keseimbangan garam di dalam tubuh.

Seimbang

Supaya terhindar dari dampak buruk kolestrol, kita hanya perlu menjaga prinsip gizi seimbang. Artinya, makanlah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsumsilah semua unsur zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Dan, untuk menghindari penumpukan kolestrol, perbanyaklah asupan sumber sayuran dan buah-buahan. Perbanyak pula minum air, minimal 2 liter perhari.

Lantas apa yang harus kita lakukan jika kadar kolestrol di dalam tubuh kita terlanjur tinggi? Rachmat mengajurkan konsumsi vitamin C secara rutin atau perbanyak konsumsi bahan makanan sumber vitamin C, seperti pepaya, jeruk, dan jambu biji. Rachmat juga berpesan agar setelah mengkonsumsi hidangan berlemak atau berkolestrol, kita minum air hangat. “air jeruk hangat atau panas di anjurkan untuk mencegah penggumpulan lemak dalam proses pencernaan” ujar Rachmat.

Kolestrol Daging Kambing tidak Tinggi
Berbeda dengan anggapan orang awam,  kandungan kolestrol dalam daging kambing ternyata tidak tinggi, hanya 90 mg/100 gram. Bandingkan dengan kadar kolestrol daging sapi, misalnya 125 mg/100 gram. Namun, penderita hipertensi memang harus berhati-hati, karena diging kambing mengandung natrium yang tinggi.
Yang lebih perlu diperhatikan justru cara mengolahnya. Kebersihan dan tingkat kematangan harus menjadi perhatiaan kita saat mengolah daging kambing, karna ada jenis mikroorganisme yang tahan panas. Cara pebgolahan dengan menggunkan minyak dan santan, misalnya dengan dibuat gulai dan rendang, akan mendorong pembentukan kolestrol. Sedangkan cara pengolahan yang tidak merangsang pembentukan kolestrol adalah memanggang, merebus, dan mengukus.

Jadi Kolestrol tak harus dipantang, tapi kita harus jeli dalam mengatur makanan kita. Perlu anda ungat JANGAN BERLEBIHAN.

Sumber : Majalah Pajak Vol XVII, 2015

Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment