Tes Kesehatan Pranikah, Investasi Masa Depan


Sebagian besar calon pengantin di negeri ini menilai urgensi melakukan tes kesehatan pranikah atau premarital test belum mendesak. Sehingga, banyak pasangan yang kerap mengabaikan prosedur ini karna berbagai alasan. Di antaranya faktor kesibukan dan mahalnya biaya yang dikeluarkan.

Adapun kebijakan pemerintah saat ini hanya mewajibkan calon pengantin perempuan untuk melakukan vaksin Tetanus Toksoid (TT) sebagai syarat melengkapi berkas di Kantor Urusan Agama (KUA), tujuannya untuk menghindari kasus kematian bayi karena tetanus. Padahal bagi kalangan medis, cek kesehatan pranikah sangan dianjurkan. Upaya yang dilakukan pun tak sekedar Vaksin TT. Direktur Bethdaida Hospital dr. Bina Ratna Kusuma Fitri mengatakan, edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah harus menjadi perhatian bersama.

Hal ini dikarenakan sebanyak 80% penyakit disebabkan oleh gaya hidup, sisianya karena faktor keturunan atu genetik. Seseorang yang terlihat sehat bisa saja memiliki infeksi atau membawa silent carrier penyakit keturunan dalam tubuhnya “Apabila saat pemeriksaan kesehatan menunjukkan hasil yang baik, Alhamdulillah. Tapi kalau hasilnya kurang baik, mereka segera dapat diobati,” Ujar dr. Ratna.

Jadi jangan khawatir dengan hasil tes kesehatan pra nikah akan mengganggu rencana anda melenggang  hingga ke jenjang pernikahan. Sebaliknya, justru membantu pasangan terhindar dari infeksi menular seksual, mendeteksi kesehatan reproduksi, mengetahui resiko penyakit tertentu yang diturunkan tapi tidak terlhat jelas, meminimalisi terjadinya kelainan genetis pada cabang bayi, bahkan hingga menekan resiko terjadinya perceraian.

Ragam Tes

Menurut dr. Bina, pemeriksaan kesehatan sebelum menikah meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksan tersebut meliputi :

Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan kesehatan ini diperuntukkan untuk perempuan. Tujuannya untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit toksoplasma, virus rubella, cytomegalo (CMV), dan herpes. Apabila virus menginveksi perempuan dimasa kehamilan akan mengakibatkan cacat janin, keguguran, bayi lahir prematur, atau bayi lahir dengan kelainan bawaan.

Cek Gula Darah
Ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus atau memiliki kelainan yang berpotensi menjadi diabetes melitus seperti intoleransi glukosa. Diabetes tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah pada masa kehamilan, baik kesehatan bayi maupun ibunya.

Pemeriksaan HbsAg
Pemeriksaan HbsAg (Hepasitas B Surface Antigen) bartujuan untuk mengetahui adanya peradangan hati atau hepatitis B.

Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus
Adanya ketidak cocokan atau perbedaan golongan dan sistem rhesus pada pasangan akan membahayakan bahkan mengakibatkan kematian pada janin. Pasangan dengan kasus ini memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Tes Hematologi
Adalah pemeriksaan untuk mengetahui kelainan dari kuantitas dan kualitas sel darah (sel darah merah, putih, trombosit) dan menguji perubahan yang terjadi pada cairan (plasma) terutama perannya dalam proses pembekuan darah.

Tes VDRL/RPR
Tes VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) atau RPR (Rapi Plasma Reagin) bertujuan untuk mengetahui adanya penyakit sifilis. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seksual.
Sifilis pada ibu hamil dapat berakibat abortus spontan, mengganggu pertumbuhan janin, dan kematian pada bayi yang baru lahir.

Pemeriksaan Urin Lengkap
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa sistem dan fungsi ginjal, infeksi saluran kandung kemih (ISK), kemungkinan ada batu ginjal atau tumor. Penyakit ISK pada ibu hamil berisiko bayi lahir prematur, berat janin rendah dan risiko kematian saat persalinan.
Share on Google Plus

About healthy living

0 comments:

Post a Comment